Saturday, June 02, 2007

Sister City Jakarta-Sydney Dilanjutkan

REPUBLIKA - Sabtu, 02 Juni 2007

JAKARTA -- Pemerintah Negara Bagian New South Wales (NSW), Australia, secara resmi meminta maaf kepada Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, berkaitan dengan pelecehan yang dilakukan dua polisi Australia, Selasa (29/5) lalu. Telah dikirimnya surat permintaan maaf tersebut, menjadi tanda dilanjutkannya hubungan sister city Jakarta-Sydney. ''Tapi, untuk urusan Indonesia dan Australia, saya serahkan pemerintah pusat melalui Menlu,'' kata Sutiyoso, Kamis (31/4).
Permohonan maaf Gubernur NSW, Morris Iemma, menurut Sutiyoso, sudah memadai dan memuaskan. Bahkan, dia mengatakan, apa yang disampaikan Iemma sudah lebih dari yang diharapkan. ''More than I need,'' kata dia. Salinan surat permintaan maaf Iemma, langsung disampaikan Dubes Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, ke Balai Kota, Jakarta, Kamis (31/5).
Menurut Iemma, tindakan dua polisi Australia yang menyelusup ke kamar hotel Sutiyoso di Sydney, itu tanpa sepengetahuan Pemerintah NSW. Dalam suratnya, Iemma juga telah meminta Komisioner Polisi Federal NSW mengusut tindakan tak sopan dua polisi tersebut. ''Penyelidikan polisi senior itu akan menentukan apakah tindakan mereka sesuai prosedur atau tidak,'' tulis Iemma dalam suratnya.
Iemma berharap, jalinan kerja sama sister city antara Jakarta dan Sydney tetap berlanjut. ''Hubungan kedua kota sangat penting. Ini sebagai bentuk komitmen NSW untuk meneruskan hubungan masyarakat di dua kota,'' tambah Iemma.
Menurut Sutiyoso, dia sempat tersinggung atas ulah dua polisi yang masuk kamar tanpa izin itu karena tak mengakui perbuatannya. ''Saya jamin kalau mereka masuk dengan master key,'' katanya.
Di antara saksi mata yang menguatkan pernyataannya, lanjut Sutiyoso, adalah pegawai hotel dan ajudannya, Hendro Basuki. Pegawai hotel itu memberi kesaksian di bawah sumpah bahwa dia dipaksa dua polisi tersebut menyerahkan master key.
Kalau dua polisi itu memohon dengan baik, kata Sutiyoso, tentu dia akan memberi tanggapan yang wajar. Namun, cara mereka menyelinap kamarnya itu dianggap sebagai tindakan tak layak, apalagi dia adalah tamu negara. ''Saya percaya karier dua polisi itu hancur karena telah mempermalukan negaranya sendiri.''
Di Australia, PM Australia, John Howard, meminta pemeriksa kasus Balibo Five melakukan tugasnya secara independen. Howard menegaskan, Sutiyoso adalah tamu negara. ''Biarkan pemerintah negara bagian yang menjelaskan kejadian yang menimpa Sutiyoso,'' katanya. ( ind/fer/afp/ap )

0 comments: