Tuesday, July 03, 2007

Disiapkan, Lahan untuk Relokasi

KOMPAS - Selasa, 03 Juli 2007

Lapindo Penuhi Komitmen, Masukkan Rp 100 Miliar

Surabaya, Kompas - Tahap awal pemindahan infrastruktur yang terkena luapan lumpur panas di Sidoarjo dimulai pekan ini. Tim yang telah dibentuk akan mengukur lokasi baru infrastruktur, seperti jalan tol, rel kereta api, dan jalan arteri.
"Minggu ini dilakukan pengukuran lokasi pasti untuk infrastruktur yang dipindahkan. Sosialisasi dan negosiasi harga dengan masyarakat untuk pembebasan lahan juga dimulai pekan ini," tutur Gubernur Jawa Timur Imam Utomo, Senin (2/7) di Surabaya.
Pembangunan infrastruktur dilakukan sekitar 6 kilometer di barat Jalan Tol Porong-Gempol yang lama. Diharapkan wilayah itu cukup aman dan di luar wilayah pengaruh gerakan tanah akibat semburan lumpur.
Infrastruktur baru tersebut dibangun dengan konsep frontage road. Jalan tol pengganti ruas Porong-Gempol berada di tengah selebar 60 meter sepanjang 17,2 kilometer. Jalan tol itu diapit jalan nasional pengganti Jalan Raya Porong selebar 20 meter.
Dalam perhitungan Badan Penanggulangan Lumpur di Sidoarjo (BPLS), wilayah relokasi infrastruktur ini mencakup 13 desa di Sidoarjo dan empat desa di Pasuruan. Luas tanah yang perlu dibebaskan di 13 desa di Sidoarjo itu mencapai 1.053.941,528 meter persegi, sedangkan di Pasuruan 267.713,614 meter persegi. Secara keseluruhan, dalam perhitungan BPLS, relokasi infrastruktur jalan dan rel kereta memerlukan Rp 3,1115 triliun.
Dalam konteks pemenuhan komitmen dan memenuhi permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, PT Minarak Lapindo Jaya memasukkan uang Rp 40 miliar ke rekening penampungan sementara (escrow account) di Bank Mandiri cabang Sidoarjo dan di Bank Negara Indonesia cabang Surabaya Rp 60 miliar untuk membeli tanah dan bangunan korban.
Vice President PT Minarak Lapindo Jaya Andi Darussalam Tabusalla mengatakan, dimasukkannya uang Rp 100 miliar itu sebagai tindak lanjut dari upaya Lapindo memenuhi komitmen.
Presiden Yudhoyono meminta Lapindo menyiapkan Rp 100 miliar di escrow account dan tetap mempertahankan saldo di rekening itu sebesar Rp 100 miliar per minggu. (NWO/APA/INA)

0 comments: