Tuesday, July 03, 2007

Inflasi Juni tetap rendah

BISNIS - Selasa, 03/07/2007

JAKARTA: Badan Pusat Statistik mengumumkan angka inflasi Juni 2007 yang relatif rendah sebesar 0,23%, dengan inflasi tahunan (year-on-year) 5,77% sehingga memberi peluang bagi bank sentral untuk terus memangkas BI Rate. Angka inflasi bulanan itu lebih kecil dari perkiraan 16 ekonom yang disurvei Bloomberg, namun untuk inflasi tahunan lebih besar dari prediksi. Inflasi tahunan Juni sebelumnya diperkirakan 5,9%, sedangkan inflasi bulanan menjadi 0,3% atau naik dari capaian Mei sebesar 0,1%. (Bisnis, 2 Juni)Dari 16 ekonom yang disurvei tersebut, hanya Citigroup yang memperkirakan angka bulanan dan tahunan itu dengan tepat. Dari 45 kota yang dipantau oleh BPS, tercatat 33 kota mengalami inflasi, dan sisanya deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ternate (2,16%) dan terendah di Batam (0,04%), sedangkan deflasi terbesar di Ambon (1,26%) dan terkecil di Pekanbaru (0,01%).Deputi bidang Statistik Ekonomi BPS Pietojo menyatakan inflasi terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok barang dan jasa. Kenaikan ini meliputi a.l. kelompok bahan makanan (0,47%), kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (0,33%), kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (0,13%), kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan (0,11%)."Kelompok yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok sandang sebesar 0,43%," jelas dia di kantor BPS Jakarta, kemarin. Pietojo menambahkan dari kelompok bahan makanan, minyak goreng merupakan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yakni sebesar 0,13% dan cabai merah (0,10%).Namun, ekonom Indef (Institute for Development of Economics and Finance) Fadhil Hasan menilai angka inflasi yang menurun ini pada dasarnya semu. "Saya kira penurunan inflasi ini belum sepenuhnya riil karena [harga] barang-barang pokok masih belum terlihat penurunannya secara signifikan," katanya ketika dihubungi Bisnis tadi malam.Di sisi lain, dia mengakui angka inflasi ini memang akan membuat bank sentral mempunyai ruang luas untuk menurunkan BI Rate. Tetapi, dia mengingatkan jika BI mengambil kebijakan penurunan bunga, tetap harus dilakukan secara bertahap dan moderat. "Jangan drastis, antisipasi tetap harus dilakukan."
(diena.lestari@bisnis.co.id)
Oleh Diena Lestari
Bisnis Indonesia

0 comments: