Thursday, June 07, 2007

Beredar Isu Tsunami, Ribuan Warga Mengungsi

KORAN TEMPO - Kamis, 07 Juni 2007

Pengungsian besar-besaran itu terjadi setelah warga menerima pesan singkat melalui telepon seluler mengenai adanya ancaman gempa bumi dan tsunami yang akan menerjang pada hari ini.

KUPANG -- Ribuan warga di sejumlah wilayah Nusa Tenggara Timur sejak Selasa malam hingga kemarin mengungsi ke berbagai tempat yang dianggap aman. Pengungsian besar-besaran itu terjadi setelah warga menerima pesan singkat melalui telepon seluler mengenai adanya ancaman gempa bumi dan tsunami yang akan menerjang pada hari ini.
Ribuan warga Kabupaten Rote Ndao dilaporkan panik dan berhamburan ke luar rumah, kemudian berebutan lari mengungsi ke gunung-gunung. Aksi yang sama dilakukan warga Kecamatan Malaka Barat di Kabupaten Belu dan warga di pesisir Pantai Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara. Isu tsunami juga membuat ratusan nelayan Kota Kupang berhenti melaut sejak akhir pekan lalu.
Wakil Bupati Rote Ndao Bernard E. Pelle, yang kemarin dihubungi melalui telepon selulernya di Baa, mengatakan dirinya sempat ikut panik dan menghambur ke luar rumah. Sebelumnya ia mendengar kabar burung adanya gelombang pasang setinggi 3-4 meter menerjang pulau paling selatan Indonesia itu.
"Kami sudah menurunkan tim ke lapangan, tapi ternyata tidak ada gelombang pasang atau tsunami seperti yang diinformasikan," katanya. "Setelah pasti bahwa kabar itu tak benar, pemerintah kabupaten kembali menurunkan tim untuk melakukan imbauan agar warga kembali ke rumah. "Tapi sebagian warga menolak. Kami hanya meminta warga tetap waspada," Bernard menambahkan.
Dia menjelaskan, segera setelah kabar itu beredar, pihaknya berkoordinasi dengan Badan Meteorologi dan Geofisika mengecek kebenaran dan sumber informasi itu. Tapi Kepala BMG Kupang Rivai Marulak menegaskan pihaknya tidak pernah mengeluarkan peringatan akan adanya tsunami atau gelombang pasang dalam beberapa hari belakangan ini.
Camat Malaka Barat Remigius Asa, yang dihubungi terpisah, mengatakan pengungsian oleh warga di pesisir Pantai Selatan sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir. "Saya sudah minta para pastor melakukan sosialisasi melalui mimbar gereja bahwa tidak ada gempa besar atau tsunami seperti yang diisukan," kata Remigius. "Namun, warga tetap mengungsi."
Rivai Marulak mengatakan tsunami hanya akan terjadi apabila ada gempa bumi dengan kekuatan besar. "Tapi gempa bumi tak bisa diramalkan. Saya sendiri bingung siapa yang pertama kali mengeluarkan isu itu."
JEMS DE FORTUNA

0 comments: