Thursday, June 07, 2007

Ongen: Munir Terlihat Bersama Seseorang di Changi

KORAN TEMPO - Kamis, 07 Juni 2007

Kesaksian Ongen menjadi bukti baru dalam upaya peninjauan kembali keterlibatan Pollycarpus.

JAKARTA -- Penyanyi dan pengarang lagu Raymond Latuihamalo alias Ongen mengaku melihat Munir bersama seseorang di Coffee Bean, Bandar Udara Changi, Singapura. Namun, siapa persisnya dan apa yang dibicarakan, Ongen mengatakan tak memperhatikannya.
Pengakuan ini bisa punya arti penting. Sebelumnya, ditemukan bukti bahwa Munir diracun di Changi dan meninggal dalam penerbangan Garuda menuju Amsterdam, Belanda, pada 7 September 2004.
"Memang Munir ada di dalam Coffee Bean bersama seseorang. Tapi, karena menyangkut berita acara pemeriksaan, kami berkomitmen tidak memberitahukannya (ke publik)," kata Ongen dalam konferensi pers kemarin.
Ongen mengaku tidak mengenal Munir. Ia hanya mengenal Almarhum sebagai seorang aktivis hak asasi manusia. Saat singgah di Changi, Ongen sempat mampir di Coffee Bean guna membeli minuman untuk makan obat sakit kepala. Ongen juga menyatakan tak mengenal Pollycarpus Budihari Priyanto, terdakwa pembunuh Munir yang kemudian dibebaskan oleh Mahkamah Agung.
Sembari memegang Alkitab, Ongen menegaskan tak terlibat pembunuhan Munir. "Alangkah sialnya saya, cuma karena berada di satu tempat kemudian dituduh terlibat," katanya.
Ongen menjelaskan tujuan keberangkatannya ke Belanda pada 6 September 2004 itu adalah mempromosikan album lagu-lagu rohaninya. Ia mengaku baru tahu kabar meninggalnya Munir setiba di Bandara Schiphol, Belanda, saat polisi menahan semua penumpang.
Karena pengakuannya ini, Ongen mengaku telah empat kali diperiksa polisi sebagai saksi. Salah satunya termasuk diajak dua penyidik polisi melakukan prarekonstruksi kejadian di Singapura.
Keterangan Ongen menjadi bukti baru dalam upaya peninjauan kembali keterlibatan Pollycarpus. Ini juga merupakan salah satu kunci dalam pergeseran kesimpulan polisi tentang lokasi peracunan Munir yang semula dinyatakan di dalam pesawat Garuda menjadi di Changi.
Polisi mendasarkan kesimpulannya pada hasil uji laboratorium forensik di Amerika Serikat yang menyatakan racun arsenik yang membunuh Munir memiliki kecepatan reaksi setengah sampai satu setengah jam. "Di situ terungkap tempat kejadian perkara adalah di Changi," kata Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutanto.
Juru bicara Markas Besar Kepolisian RI, Komisaris Besar Bambang Kuncoko, mengatakan hasil pemeriksaan terhadap Ongen dapat memperkuat novum peninjauan kembali keterlibatan Pollycarpus. Tapi, ia menambahkan, polisi belum menetapkan tersangka baru selain Indra Setiawan dan Rohainil Aini, bekas direktur utama dan anggota staf pengamanan pilot Garuda yang telah ditahan.
Pengacara Pollycarpus, Muhammad Assegaf, menyatakan kliennya tidak pernah bertemu dengan Ongen di Coffee Bean. Ketika pesawat transit di Bandara Changi, katanya, Pollycarpus langsung menuju hotel dengan bus jemputan dari Garuda. "Dia juga tidak tahu di mana letak Coffee Bean, apalagi sampai bertemu dengan Ongen," kata Assegaf.
DESY PAKPAHAN MUSLIMA HAPSARI

0 comments: