REPUBLIKA - Kamis, 07 Juni 2007
JAKARTA -- Kajian pemindahan gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ) diharapkan selesai paling lambat September 2007. PT Procon Indah dan wakil dari pemegang saham BEJ ditunjuk menilai layak tidaknya ide pemindahan tempat perdagangan saham tersebut.
Menurut Dirut BEJ, Erry Firmansyah, rencana pemindahan gedung BEJ ini sebenarnya sudah didengungkan sejak Oktober 2005. Beberapa pemegang saham ada yang mengusulkan agar BEJ memiliki gedung sendiri.
Saat ini, gedung BEJ di Jl Sudirman, Jakarta, menyewa ke PT First Jakarta International (FJI). Sewa gedung ke FJI ini berakhir pada September 2007. Erry berharap keputusan pindah gedung selesai sebelum masa sewa berakhir.
''Usulannya ada tiga, beli gedung sendiri, strata title (hak milik), dan long term lease,'' ujar Erry usai RUPS BEJ, Rabu (6/6). Harga sewa gedung BEJ selama ini dianggap Erry relatif mahal, sekitar Rp 18 miliar per tahun. Nilai itu termasuk sewa kantor Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) di gedung yang sama.
Jika rencana ini direalisasikan, menurut Erry, ada beberapa syarat yang diajukan pemegang saham. Lokasi gedung BEJ yang baru harus bebas dari three in one, berada di kawasan segitiga emas (Jl Sudirman, Gatot Subroto, Kuningan), dan dekat dengan akses jalan tol.
Gedung itu juga harus bisa menjadi ikon perdagangan saham. Di mana lokasi yang diincar, Erry enggan mengungkap. ''Kalau beli gedung harganya Rp 1 triliun, dari mana duitnya, tapi kalau Rp 100 miliar, ya kita pikirkan lagi.'' Banyak pihak menyebut, BEJ sedang mengincar lokasi yang baru di Rasuna Epicentrum, kawasan Kuningan. Namun, beberapa waktu lalu, Sekretaris Perusahaan PT Bakrie Develpoment Tbk, Nuzirman Nurdin, membantah jika pihaknya yang menawarkan BEJ pindah ke Rasuna Epicentrum. ''Bukan kita yang menawarkan, tapi BEJ yang datang ke kita,'' katanya.
Rasuna Epicentrum diincar BEJ karena memang kawasan itu memenuhi syarat. ''Dari banyak developer yang masuk, setelah disaring, kita malah nomor satu,'' kata Nuzirman.
Sementara itu, Deputy Building Manager FJI, Lily Muliana, sebelumnya juga mengatakan, perusahaannya mengenakan biaya sewa BEJ berkisar antara Rp 14 miliar-Rp 15 miliar per tahun. Tarif tersebut merupakan harga khusus yang diberikan ke BEJ.
''Kami telah memberi special rate untuk BEJ. Sebagai pemilik dan pengelola gedung, kami juga memberi service terbaik kepada BEJ dan tenant lainnya,'' kata Lily.(una )
Thursday, June 07, 2007
Kajian Pindah Gedung BEJ Usai September
Posted by RaharjoSugengUtomo at 8:47 AM
Labels: HeadlineNews: Republika
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
valium online canada what is diazepam valium used for - valium i xanax
order alprazolam no prescription what does 1mg of xanax look like - xanax 1 mg alprazolam
Post a Comment