Wednesday, June 20, 2007

Bursa Malaysia berniat caplok BBJ

BISNIS - Rabu, 20/06/2007

JAKARTA: Bursa Malaysia Berhard, induk Bursa Malaysia Derivatives Exchange, tertarik untuk mengakuisisi ataupun melakukan merger dengan Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) guna mengembangkan kontrak berjangka komoditas unggulan seperti minyak kelapa sawit dan turunannya. "Kami akan mencari kesempatan untuk itu [akuisisi], karena kami tertarik dengan BBJ. Mungkin ke depannya bisa dilakukan setelah regulasi di Indonesia mendukung," kata Head Global Markets Bursa Malaysia Berhard Raghbir Singh Bhart kepada Bisnis saat penandatangan kerja sama dengan BBJ pada awal pekan.Menurut dia, Indonesia sangat potensial untuk diajak kerja sama untuk mengembangkan kontrak berjangka komoditas tertentu khususnya minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO), karet, minyak bumi, gas dan kakao.Namun, keinginan Raghbir ini terganjal regulasi di industri perdagangan berjangka Indonesia UU No.32/1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK). Pasal 12 Ayat 3 menyebutkan yang dapat menjadi pemegang saham Bursa Berjangka adalah Anggota Bursa Berjangka yang bersangkutan.Saat ini, akuisisi dan penggabungan antar bursa merupakan tren global. Bursa-bursa komoditas dan saham tengah berbondong-bondong membeli rivalnya guna mendongkrak pangsa pasar. Intercontinental Exchange Inc., pemilik bursa energi terbesar di Eropa, saat ini tengah terlibat pembicaraan dengan ICICI Bank Ltd, India, untuk membeli 8% saham National Commodities Exchange. Saat ini Chicago Mercantile Exchange dan Intercontinental Exchange Inc sedang melakukan penawaran terhadap Chicago Boar of Trade senilai US$11,7 miliar.Dirut BBJ Hasan Zein Mahmud mengatakan akuisisi yang dirancang Bursa Malaysia itu mungkin saja dilakukan asal UU PBK diamandemen. Indeks harga CPOTerkait kerja sama BBJ dengan Bursa Malaysia, Kepala Bappebti Titi Hendrawati mengatakan dapat dilanjutkan dengan membentuk indeks harga CPO secara bersama-sama. Selama ini patokan harga minyak sawit ini hanya berasal dari Bursa Malaysia Derivatives Exchange (MDEX).Kemungkinan kerja sama antara BBJ dan Bursa Malaysia merupakan upaya merealisasi kesepakatan pemerintah kedua negara di sejumlah bidang.Demikian disampaikan Menko Perekonomian Boediono dan Minister in The Prime Minister Office Malaysia Senator Dato Sri Effendi Norwawi seusai menggelar pertemuan di Kantor Menko Perekonomian di Jakarta, kemarin.Menurut dia, kerja sama itu tidak diarahkan untuk menciptakan kartel. "Pemerintah akan melihat apa yang bisa dikembangkan bersama Malaysia," katanya.
(t01) (berliana. elisabeth@bisnis.co.id/bastanul. siregar@bisnis.co.id)
Oleh Berliana Elisabeth S. & Bastanul Siregar
Bisnis Indonesia

0 comments: