Wednesday, June 20, 2007

Efek Minyak Goreng, Harga Sembako Ikut Naik

REPUBLIKA - Rabu, 20 Juni 2007

JAKARTA -- Setelah harga minyak goreng (migor) tidak pernah lagi turun, kini harga bahan pokok di beberapa daerah ikut-ikutan naik. Pantauan Republika di sejumlah wilayah sejak Senin (18/6) hingga Selasa (19/6) menunjukkan harga bahan pokok mulai bergerak naik.
Di Depok, imbas harga migor yang bertahan di Rp 9.000 per kg menyebabkan harga kacang merah, telur ayam, dan sayuran naik signifikan. Di Pasar Kemiri Depok, satu kg wortel dihargai Rp 3.000 dari semula Rp 2.000. Harga mentimun juga naik dua kali lipat menjadi Rp 4.000 per kg.
''Banyak pembeli yang kaget, kenaikannya kok tinggi betul, tapi ya bagaimana lagi,'' kata Ndang, pedagang sayur di pasar itu, Selasa (19/6). Kenaikan harga juga terjadi untuk cabai merah, kentang, dan susu. ''Harga-harga lain kompak naik, kecuali beras. Kita deh yang jadi pusing,'' kata Salma, warga Kampung Baru, Pancoran Mas, Depok.
Kondisi hampir sama juga terjadi di Semarang. Harga terigu, susu kaleng, gula pasir, dan mi instan di pasar tradisional Kota Semarang bergerak naik. ''Semula, kami mengira yang naik hanya migor curah. Ternyata, harga barang kebutuhan lainnya juga ikut naik,'' Sriyani (34 tahun), pedagang sembako di Pasar Gunungpati, Semarang.
Beruntung, katanya, harga beras tidak ikut naik. Rata-rata, ungkapnya, harga bahan pokok naik antara Rp 100-Rp 300. Dia mencontohkan seperti terigu, naik dari Rp 3.900 per kg menjadi Rp 4.100 per kg. ''Yang saya tahu, membuat susu, gula pasir, dan terigu kan tidak pakai migor, tapi kenapa ikut naik.''
Efek domino melejitnya harga migor, juga terasa di Kab Banyumas, Purbalingga, Purwokerto, dan Cilacap. Harga beras, merica, dan sayuran terkerek naik dengan nilai variatif. ''Pasokan barang melimpah, tapi kenapa harga kebutuhan bahan pokok naik?'' tanya Eviyanti (39 tahun), warga Tanjung, Purwokerto.
Kenaikan harga bahan pokok juga terjadi di Bandung. Komoditas yang harganya naik, antara lain, terigu dan mi instan. Di Cirebon, harga migor turun yang diikuti harga bahan pokok lainnya. ''Dari agen sudah turun, jadi saya juga turunkan harga jual,'' kata Rahmat, pedagang di Pasar Pagi, Cirebon. Namun, di Tulungagung, Jatim, harga migor masih tinggi. Per kg, migor dijual Rp 10 ribu. ''Ini sudah sepekan lalu,'' kata Masiyah, warga Desa Doroampel, Kec Sumbergempol. Sementara di Malang, harga bahan pokok bervariasi, ada yang naik, ada pula yang turun.
Di Bandar Lampung, kenaikan harga bahan pokok antara Rp 150-Rp 400 untuk gula pasir dan terigu. Sedangkan harga cabai merah, dijual Rp 13 ribu per kg dari semula Rp 12 ribu per kg. Sementara, harga bahan pokok di Yogyakarta tetap stabil. Bahkan, di Denpasar, Bali, harganya mulai turun.(yus/yli/owo/win/ren/lis/rfa/wot/mur/wab/juw/aas )

0 comments: