Thursday, July 12, 2007

Deep Tunnel Ditargetkan Selesai 2015

REPUBLIKA - Kamis, 12 Juli 2007

JAKARTA -- Pemprov DKI Jakarta memperlihatkan keseriusan untuk membangun terowongan multiguna (multi purpose deep tunnel/MPDT) senilai Rp 16,25 triliun. Dalam setahun ke depan, uji kelayakan pembangunan terowongan yang diperkirakan memakan biaya dua juta dolar AS tersebut mulai dikerjakan.
''Kalau hasil studinya menyatakan visible, Wapres pasti setuju,'' kata Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, usai memaparkan rencana pembangunan MPDT kepada Wapres, Jusuf Kalla, Rabu (11/7). Menurut Sutiyoso, Wapres meminta dibuat studi kelayakan terlebih dulu untuk melihat prospek terowongan sepanjang 22 kilometer itu. Namun, katanya, secara prinsip Wapres menyetujui pembangunannya mengingat besarnya manfaat bagi masyarakat.
Deep tunnel itu nantinya dibangun dengan diameter 12 meter di kedalaman 15 meter di bawah permukaan sungai. Terowongan itu bakal membentang dari sisi Sungai Ciliwung di Jl MT Haryono melalui pintu air Manggarai, Banjir Kanal Barat, hingga ke Muara Angke.
Selain difungsikan sebagai penampung air banjir yang setiap tahun menyapa warga Jakarta, MPDT bisa juga digunakan untuk mengalirkan air limbah dari perumahan penduduk, perkantoran, dan pabrik. Bila sedang tak banjir, terowongan tiga tingkat itu bisa pula dipakai untuk jalan tol.
Lalu, ada pula fungsi layanan publik, seperti jaringan kabel telepon, pipa gas, dan listrik. Manfaat lainnya, tambah Sutiyoso, air yang masuk ke tunnel bisa diolah kembali menjadi air minum. Sedangkan air limbahnya bisa digunakan kembali sebagai pupuk setelah diproses.
Ketua Badan Regulator Pelayanan Air Minum DKI Jakarta, Achmad Lanti, menjelaskan, studi kelayakan MPDT setidaknya butuh waktu dua tahun. ''Pemerintah pusat akan menanamkan modal Rp 5 triliun untuk proyek ini. Jika benar-benar bisa dibangun, proyek besar itu akan selesai paling cepat pada 2015,'' kata Achmad.
Ada empat aspek yang akan dikaji dalam studi kelayakan, yakni kelayakan teknis, kelayakan ekonomi, kelayakan ekologi dan sosial budaya, serta kelayakan finansial. Untuk merealisasikan pembangunan terowongan ini, Pemprov DKI akan menggaet swasta, BUMN, dan BUMD. djo

0 comments: