KOMPAS - Kamis, 12 Juli 2007
Jakarta, Kompas - Pengguliran wacana calon presiden 2009 pada saat ini dinilai tidak tepat. Masyarakat lebih membutuhkan solusi atas berbagai masalah bangsa yang semakin mengimpit.
Hal tersebut diungkapkan tokoh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga Ketua MPR Hidayat Nur Wahid di Jakarta, Rabu (11/7). Ia menanggapi pengusungan dirinya oleh Panitia Persiapan Kepemimpinan Nasional (PPKN) sebagai calon presiden (capres) 2009.
PPKN mencalonkan Hidayat sebagai salah satu dari 10 tokoh yang layak diajukan sebagai capres pada 2009. Mereka yang dicalonkan dinilai konsisten untuk menegakkan syariat Islam dan UUD 1945 sesuai Piagam Jakarta (Kompas, 6/7). Hidayat mengakui sudah dihubungi Ketua PPKN Fauzan Al Anshary dan diminta kesediaannya. Namun, ia menolak untuk dicalonkan.
Pencalonan itu dinilai tidak tepat waktunya. Saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi maraknya berbagai aksi separatisme dan terorisme. Rakyat pun masih menghadapi kondisi ekonomi yang makin sulit dengan semakin membubungnya harga berbagai kebutuhan pokok.
"Pengusungan capres saat ini terlalu elitis dan hanya menimbulkan pertikaian antarelite bangsa," katanya.
Pengusungan wacana capres hanya membuat rakyat semakin tidak simpati dengan berbagai kerja politik. Hidayat berharap semua komponen bangsa lebih baik berkonsentrasi menyelesaikan berbagai masalah bangsa.
Hidayat menegaskan, PKS konsisten untuk mewujudkan Indonesia sebagai bangsa yang adil dan makmur. Oleh karena itu, PKS sejak semula tidak mendorong untuk mengubah Pasal 29 UUD 1945 menjadi sesuai dengan Piagam Jakarta. PKS menginginkan setiap umat beragama bebas menjalankan ajaran agamanya masing-masing.
Isu yang menyebutkan jika menang dalam Pilkada Jakarta, PKS akan menerapkan berbagai aturan syariat Islam dinilai fitnah dan upaya pihak tertentu untuk memburukkan citra PKS.
"Masyarakat harus jeli menyikapi isu yang memojokkan PKS," kata Hidayat. (MZW)
Thursday, July 12, 2007
Hidayat Nur Wahid Belum Pikirkan Jadi Calon Presiden
Posted by RaharjoSugengUtomo at 9:02 AM
Labels: HeadlineNews: Kompas
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment